Rabu, 07 November 2007

seni memuji

Menjadi seorang ‘bu guru’ memberi segudang bahkan bergudang-gudang pengalaman baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan salah satunya adalah : seni memuji


Pujian adalah energi positif bagi anak, tapi pujian yang spesifik ternyata memiliki dampak yang lebih dasyat lagi.


Sebagai guru SBK (seni budaya dan keterampilan), memiliki keterampilan memuji menjadi hal yang sangat penting. Tapi win baru sadar klo pujian yang selama ini win lontarkan ke anak-anak ternyata hambar-hambar aza tuh, kenapa? Alasannya karena: Tidak Spesifik !


Misal ketika praktek paper quiling ( itu loh keterampilan dari kertas kecil yang digulung menjadi macam2 bentuk spt boneka, kupu-kupu, capung dll, kemudian ditempel dikertas dan di hias/ digambar agar lebih cantik)


Ketika berkeliling melihat pekerjaan anak-anak, win biasanya melontarkan pujian, maksudnya sih biar anak-anak jadi lebih semangat, misalnya win akan bilang “ Angga, gambar kamu bagus..” atau “ pekerjaanmu rapih nak…” Hhhh.. pokoknya setandar bangetlah pujiannya, gak mutu, pantes aja anak-anak gak respon.

So win pikir, kenapa gak memuji dengan lebih spesifik?


Akhirnya win coba untuk ekstra memikirkan kata-kata yang lebih spesifik ketika mengungkapkan pujian, seperti misalnya “Waahh warna merah, , cantik seperti bunga yang kita lihat pas acara kepanduan kemaren yah..” atau “ wah, gagah sekali robot yang kamu gambar… kok mirip ya dengan robot yang sering ibu liat di TV..”


Hehehee.. ternyata manjur rek, dan anak-anak ini bahkan masih bisa mengingat kata-kata pujian win sampai semester berikutnya.


Bravo!

0 komentar: