seperti biasa, jam 09.30 adalah jam istirahat plus shalat duha, anak2 mulai berebutan mengambil air wudhu, walau ada yang masih bermalas-malasan.dan seperti biasa juga, win duduk di meja depan, sambil mengamat-amati, menikmati tingkah polah anak-anak yang, honestly, banyak memberi inspirasi dan sesuatu yang baru.
dan seperti biasa lagi, setelah sholat duha, anak2 mulai makan, dan mengeluarkan snacknya.
tiba2 nadya, salah satu murid win, datang dengan wajah murung dan bilang
"bu, tadi nadiya jajan ini..." (sambil menunjukkan kemasan minuman rasa buah)
"tapi.. kok gak ada label
Dan di pengalaman lain , menguping percakapan anak-anak dengan ibu penjaga kantin dekat sekolah
"bu, beli itu.." sambil menunjuk ke snack yang kemasannya terlihat menarik
"loh kok gak ada tulisan halalnya bu..? gak jadi beli ah.."
wahhh...subhanallah, lagi2 win mendapat sebuah pelajaran,bagaimana seorang anak sekecil ini ( baru 7 tahun loh...) begitu care nya dengan label halal pada jajanan yang dibelinya.
sungguh sangat menakjubkan jika seorang anak, sejak dini diajarkan untuk mengkonsumsi bukan hanya makanan yang sehat enak dan lezat, tapi juga makanan yang halal.hehee.. ini juga PR bagi para orang tua untuk menyajikan makanan yang halal, terutama halal dari sisi harta atau uang yang dibelanjakan untuk membeli makanan tersebut.
semoga generasi ini adalah generasi pilihan yang senantiasa terjaga.
2 komentar:
..iya jaman sekarang memang bgtu..yg penting laku dan terkadang melupakan hal untuk meyakinkan pembeli, hal ini juga sempet dibahas di majalah dakwah lho...
http://road-entrepreneur.com
oh ya mba settingan akun buat komen di ganti donx, nanti bg mereka yang ngak punya aun blogger jadi males komen lho :-)
iya, makanya setuju banget klo ada badan independen yang mengurusi ttg kehalalan spt yang di usulkan din samsudin, bukan hanya MUI tapi juga ada "BPPOM halal" untuk indonesia, jadi lebih profesional dan punya kekuatan hukum. hehee.. hidup halal!!
seep lah, settingan comentnya ntar di ganti.
Posting Komentar